Neraca terdiri atas 2 bagian. Bagian pertama adalah aset sementara bagian kedua adalah liabilitas dan ekuitas. Dari sudut pandang perusahaan, liabilitas dan ekuitas adalah sumber modal sementara aset adalah hasil pembelanjaan dari modal tersebut. Oleh karenanya, persamaan dasar akuntansi adalah sbb:
ASET = LIABILITAS + EKUITAS
Sisi kanan adalah modal usaha sementara sisi kiri adalah apa saja yang telah diperoleh dari modal yang telah didapatkan tersebut.
Sisi sebelah kiri adalah aset sementara sisi sebelah kanan adalah liabilitas dan ekuitas. Sesuai dengan persamaan akuntansi yang telah ditulis sebelumnya, aset (311M) = liabilitas (126M) + ekuitas (185M).
Aset dibagi menjadi 2, yaitu aset lancar dan aset tidak lancar. Aset lancar adalah aset yang dapat dicairkan dalam jangka pendek (kurang dari setahun) seperti uang kas, piutang usaha, persediaan, dan lain-lain. Aset tidak lancar adalah aset yang masa pencairannya membutuhkan waktu lebih lama dari setahun. Contohnya adalah tanah, mesin, dan bangunan.
Liabilitas juga dibagi menjadi 2, yaitu liabilitas jangka pendek dan liabilitas jangka panjang. Liabilitas yang akan jatuh tempo kurang dari setahun akan masuk ke dalam liabilitas jangka pendek dan apabila lebih dari itu akan masuk ke liabilitas jangka panjang. Yang masuk ke dalam liabilitas jangka pendek adalah hutang usaha, hutang bank, dan lain-lain sementara yang tergolong liabilitas jangka panjang adalah hutang jangka panjang, liabilitas pajak tangguhan, dan lain-lain.
Nilai bersih dari bisnis adalah ekuitas yang merupakan selisih dari aset dan kewajiban yang merupakan hak dari pemegang saham.